Kemajuan sektor pariwisata di suatu daerah tidak hanya didukung oleh kekayaan dan keindahan alam semata, tapi juga banyak dipengaruhi oleh faktor kekayaan dan keanekaragaman budaya, serta keunggulan sumber daya manusia yang menciptakan dan mengkreasikan produk-produk pariwisata itu sehingga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Kekayaan dan keanekaragaman budaya merupakan produk dari tradisi luhur di masa lampau yang diwariskan secara terus menerus sehingga menjadi bagian dari kebudayaan modern. Hal tersebut dapat dilihat pada masyarakat etnis Rongga di Desa Bamo yang terus mempertahankan warisan dan tradisi luhur di masa lampau seperti tari Vera dan ritus Kremo dengan memadukan keindahan alam sehingga menjadi daya tarik wisata yang mampu mendatangkan kunjungan wisatawan.
Desa Bamo sudah lama dikenal dengan keindahan alam seperti pantai Nanga Rawa dan padang savanna yang mengitarinya. Aktivitas masyarakat setempat yang sebagian besar penggembala hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing dan kuda di padang savanna juga sudah lama menjadi daya tarik wisata. Namun tidak banyak orang yang mengenal kekayaan lain yang sudah lama dimiliki dan diwariskan oleh nenek moyang orang Rongga di Desa Bamo yakni seni tari Vera dan ritus budaya Kebu.
Mengenai seni tari Vera ini, saat ini warga etnis Rongga patut berbangga karena salah satu warisan budaya tak benda milik mereka masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards kategori warisan budaya tak benda. Untuk diketahui bahwa API Awards merupakan ajang bergengsi di sektor kepariwisataan Indonesia sebagai apresiasi terhadap karya seni budaya dan destinasi wisata yang unik, eksotis, unggul dan memiliki daya saing tinggi dalam meningkatkan kunjungan wisatawan. Ajang ini merupakan sebuah kontes atau perlombaan, dimana setiap nominasi bersaing satu sama lain untuk memenangkan penghargaan. Persaingan dalam kontes ini diukur berdasarkan berbagai kategori penilaian seperti keindahan, keunikan, kekuatan daya tarik, hasil polling sms, serta jumlah tayangan, like, dan subscribe melalui kanal youtube.
Keterlibatan warga desa Bamo dalam mendukung tari Vera dalam ajang API Award memang patut diapresiasi. Bagaimanapun, dalam waktu yang sangat singkat mereka siap untuk tampilkan tari Vera yang menghentak padang savanna Nanga Rawa. Melalui sanggar seni Siwu Riwu di desa Bamo para penari yang terdiri dari orang-orang tua dan muda ini kompak dalam melantunkan syair-syair Vera dalam bahasa Rongga diikuti gerak tari yang serasi. Tarian Vera memang memiliki keunikan karena syair lagunya dinyanyikan sambil menari dan hanya menggunakan bahasa etnis Rongga. Untuk diketahui bahwa etnis Rongga merupakan salah satu etnis minoritas di dalam wilayah etnis Manggarai yang dominan di bagian barat pulau Flores provinsi Nusa Tenggara Timur. Jumlah populasi warga Rongga sekitar delapan ribu jiwa, mereka berdiam di pesisir selatan Kabupaten Manggarai Timur tepatnya di kecamatan Kota Komba dengan wilayah desa atau kelurahan yang ditempati seperti Kelurahan Tanah Rata, Kelurahan Rongga Koe, Kelurahan Watu Nggene, Desa Komba, dan Desa Bamo.
Ayo kita dukung tari Vera untuk memenangkan penghargaan Anugerah Pesona Indonesia (API) dengan cara ketik API 13i dan kirim SMS ke 99386 atau tonton video tari Vera di kanal youtube Anugerah Pesona Indonesia Awards dan jangan lupa like atau subscribe. Kirim SMS sebanyak-banyaknya ya..