Kampung Colol

Oleh: Antonius Cangkung

"Kulaitas hidup sesungguhnya hendaknya seperti kualitas kopi dalam cangkir. Apapun bentuk cangkirnya, kopi yang baik tetap terasa nikmat bagi siapapun yang meminumnya. Sama halnya dengan kopi Colol, walau ditanam di lereng, di bukit atau di lembah, namun kualitas rasa dan aromanya terus memberi arti"

Kopi Colol begitu hits dan popular sejak dinobatkan sebagai kopi terbaik Indonesia tahun 2015. Kualitas rasa dan aroma kopi Colol begitu memikat dan menarik perhatian banyak orang. Berbagai media telah datang meliput dan berkisah tentang minuman hitam ini. Penggemar kopi pun tergerak untuk datang dan melihat langsung aktivitas petani kopi dan di lembah Colol berhawa sejuk ini.

Pengakuan akan kulaitas kopi Colol telah diperoleh dari Kementerian Hukum dan HAM tahun 2018 dengan mendapatkan hak paten atau Sertifikasi Indikasi Geografis untuk kopi jenis Arabika dengan label Arabika Manggarai Flores. Kopi colol pun dibawa ke berbagai penjuru negeri bahkan diexport ke luar negeri. Di berbagai gerai kopi terkenal, kopi Colol mengisi etalase produk kopi dan dilabeli harga tinggi. Permintaan pasar kopi Colol pun terus meningkat seiring meningkatnya pemberitaan.

Disisi lain pendapatan warga Colol tidak begitu besar dari penjualan komoditi ini. Meskipun segelintir orang mendapat keuntungan besar dari bisnis ini, terutama pengusaha kopi. Namun masih banyak warga Colol yang hidupnya pas-pasan atau dikategori pra-sejahtera. Banyak juga petani kopi Colol entah anak muda maupun orang tua (suami atau istri) terpaksa merantau ke berbagai daerah di Indonesia seperti Sulawesi, Kalimantan dan Papua untuk bekerja sebagai buruh atau menjadi asisten rumah tangga. Para petani kopi di Colol seringkali tidak merasakan harga kopi yang tinggi saat kopi itu dipanen karena sebelumnya sudah melakukan ijon atau terlilit utang dengan bunga yang tinggi.

Berbagai persoalan inilah yang coba diatasi warga Colol raya bersama Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dan semua stakeholder yang bergerak dalam bisnis kopi saat ini. Permasalahan ijon mesti segera diatasi. Petani mesti mendapat manfaat ekonomi yang maksimal dari penjualan kopi ini

 Mimpi untuk menciptakan kesejahteraan hakiki bagi segenap lapisan masyarakat Colol coba dirumuskan dan diselesaikan pemerintah Kabupaten Manggarai Timur bersama warga Colol. Festival Lembah Colol hanyalah sebuah tema dari sebuah kegiatan yang didalamnya diisi dengan berbagai program kerja dan kegiatan dinas-dinas terkait untuk mensejahterakan warga Colol.

Selama festival berlangsung rencananya semua OPD akan berkantor di Colol. Semua pelayanan pemerintah Kabupaten Manggarai Timur akan berpusat di Colol selama sepekan itu. Hal ini sesuai dengan himbauan Bupati Manggarai Timur Agas Andreas, SH.M.Hum saat apel Senin, 24 Februari 2020.

"Semua SKPD akan bekerja sesuai tugas dan fungsinya di Colol. Misalnya, Dinas PU akan membantu memperbaiki jalan raya yang rusak, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan akan melakukan penyuluhan dan mengajak warga untuk ikut koperasi sehingga terbebas dari sistem ijon, Dinas kesehatan akan melakukan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, Dinas pariwisata akan membantu warga menyiapkan homestay dan kuliner, Dinas Catatan Sipil dan kependudukan membantu warga  menyelesaikan urusan KTP, akta kelahiran, kartu keluarga, akata nikah dan sebagainya" lanjutnya.

 

 

Colol Sebagai Destinasi  Wisata

 

Bupati Manggarai Timur menyampaikan gagasan besar di balik festival ini pada saat rapat terbatas terkait festival Lembah Colol baru-baru ini.

"Festival Lembah Colol bermaksud memperkenalkan Colol sebagai daerah penghasil kopi terbaik kepada dunia. Selain sebagai daerah penghasil kopi, Colol juga layak kita kembangkan sebagai destinasi wisata, dan melalui festival kita akan mengajak wisatawan dunia ke Colol. Karena itu perlu didata semua potensi ekonomi yang bisa dikembangkan di daerah Colol ini, sehingga dapat kita promosikan bersama saat festival nanti. Kopi tetap menjadi primadona, dan yang lain mengikuti" beliau menambahkan.

Lebih lanjut Bupati Ande menegaskan bahwa "Kegiatan ekonomi kreatif harus ada, kuliner tradisional dan kerajinan khas daerah harus ada, homestay harus ada, dan semua harus siap pada saat festival nanti. Sekarang kopi Colol sudah hadir dan dinikmati diberbagai belahan dunia, inilah saatnya warga dunia datang ke Colol dan menikmati kopi di tempat asalnya".

 

Berdampak Lanjutan

Sementara itu Bupati Manggarai Timur juga menegaskan pentingnya asas manfaat dan dampak lanjutan dari kegiatan festival Lembah Colol ini.

"Saya ingin agar festival ini memiliki manfaat ekonomi bagi warga, dan dampak lanjutannya harus ada. Harus didata secara pasti betapa nilai transaksi pada saat festival berlangsung, dan tidak boleh berhenti begitu festival berakhir. Colol harus terus ramai dikunjungi wisatawan setelah festival, dan jangan sepi lagi. Jadi grafiknya harus terus naik dan kegiatan ekonomi warga harus terus berjalan. Nah, itu baru dikatakan sukses, jangan hanya ramai pada saat festival berlangsung sehingga ada manfaat lanjutan buat masyarakat" beliau menegaskan.

 

Agenda Kegiatan Festival

Selain ajang promosi kopi, Festival Lembah Colol yang rencananya akan rutin dilakukan setiap tahun ini bertujuan untuk mengangkat kekayaan budaya dan tradisi serta ajang promosi pariwisata di Kabupaten Manggarai Timur dan terutama di daerah Colol. Festival Lembah Colol akan dimeriahkan dengan karnaval budaya, atraksi seni tradisional seperti Permainan Caci, pameran kerajinan, kuliner dan produk unggulan, pentas seni tari tradisional dan fashion show bercorak tenunan tradisional. Sementara pentas seni budaya permainan Caci berlangsung selama enam hari di tiga kampung adat (gendang) yakni di Gendang Welu, Gendang Biting, dan Gendang Colol.

 

Persiapan Masyarakat

Sebelum festival digelar, dilakukan persiapan masyarakat melalui berbagai pelatihan untuk meningkatkan ilmu dan keterampilan dalam mengelola kopi dan menyambut wisatawan. Pelatihan antara lain pelatihan barista atau seni meracik minuman kopi, seminar tentang kopi, pelatihan pengelolaan kopi pasca panen, dan kunjungan ke kebun kopi percontohan. Beberapa pelatihan yang mendukung keterlibatan masyarakat dalam kepariwisataan yakni pelatihan mengelola homestay, pelatihan kuliner, dan pelatihan pengembangan usaha ekonomi kreatif. Diharapkan dari berbagai pelatihan ini dapat meningkatkan ilmu dan keterampilan warga Colol baik dalam mengelola kopi yang bermutu maupun dalam menerima wisatawan.

Kita semua berharap agar festival ini spektakuler dan sukses menarik banyak penngunjung terutama wisatawan yang memberikan manfaat ekonomi bagi warga Colol saat festival dan kedepannya. Selanjutnya event ini juga diharapkan dapat menarik minat investor yang akan berinvestasi di berbagai sektor baik pertanian maupun pariwisata di Colol khususnya dan di Manggarai Timur umumnya.

 

 "Walau tak ada yang sempurna, dan mungkin menemukan banyak tantangan, namun diharapkan semuanya berakhir indah, sama seperti kopi, walau rasanya pahit, namun rasa itu yang membuat mata tetap melek dan memberi inspirasi bagi banyak orang yang menggemarinya".


NEWSLETTER

Please enable the javascript to submit this form